Saat tersadar, dia pergi menuju dapur untuk menghubungi temannya yakni WP da ER. “Dia terbangun sekitar pukul 09.25 WIB di kamar mandi, dan langsung menghubungi temannya untuk meminta bantuan,” jelasnya.
Setibanya teman AY, ungkap Anshori, dia langsung dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung dengan membawa tas hitam yang berisi bayi baru lahir tersebut. Mereka berniat untuk memeriksakan kondisi bayi tersebut yang sempat dikira sudah meninggal dunia.
Baca Juga: Maniak Cabul Diganjar 10 Tahun Penjara
Namun pada saat itu, AY yang diduga kekurangan darah kembali pingsan saat tiba di rumah sakit. Di saat itulah petugas medis lantas merujuk AY ke RSUD dr Iskak untuk menjalani perawatan intensif.
Mengingat kondisi AY yang tergolong gawat akibat kekurangan darah. “Saat AY dirujuk ke RSUD dr Iskak, bayinya masih berada di RS Muhammadiyah Bandung,” ungkapnya.
Sedangkan dari keterangan petugas medis RS Muhammadiyah Bandung, kata Anshori, mereka sempat menimbang bayi tersebut yang beratnya mencapai 3 kilogram. Saat itu petugas medis pun menyatakan jika bayi tersebut sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Setelah itu, petugas medis lantas membersihkan tubuh bayi tersebut dan diserahkan kepada ayah AY sebagai anggota keluarga bayi tersebut. Namun dikarenakan bayi itu sudah tidak bernyawa, pihak keluarga lantas memakamkan bayi tersebut.
Baca Juga: IDI Ponorogo Kecam Aksi Penganiayaan dan Pemecatan Dokter
“Ketika petugas medis menyatakan bayinya meninggal dunia dan diserahkan ke keluarga bayi itu, mereka langsung memakamkan bayi tersebut,” ujarnya.
Anshori mengaku, pihaknya sempat memintai keterangan saksi perihal asal usul bayi tersebut. Rupanya AY belum menikah dan bayi tersebut merupakan hasil hubungan dengan pacarnya, yakni IB yang saat ini sedang bekerja merantau di Taiwan.
