Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung, Dwi Hari Subagyo mengatakan, pihaknya meyakini jika banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Besuki dan Campurdarat dikarenakan adanya sumbatan pada gorong-gorong berupa bambu maupun ranting pohon.
Demi menangani permasalahan tersebut, sudah dikirikan alat berat ke lokasi banjir untuk membersihkan gorong-gorong. Namun karena sifatnya banjir ancar atau kiriman, reboisasi solusi jangka panjang untuk mengurangi dampak banjir. âBisa saja nanti penanganan jangka panjangnya dengan memperlebar gorong-gorongnya,â kata Dwi Hari Subagyo.
Sedangkan untuk penanganan longsor, Hari sudah mengirimkan alat berat milik dinas PUPR ke lokasi longsor di Kecamatan Besuki. Kejadian ini menjadi pembelajaran agar disediakan anggaran normalisasi gorong-gorong yang berpotensi menyebabkan banjir.
Alokasi anggaran untuk akan disesuaikan APBD Kabupaten Trenggalek. âKita rencanakan untuk normalisasi itu, tetapi kita lihat juga kemampuan daerah seberapa,â tutupnya.(Koran Memo)