"Alhamdulillah kita sudah mengantongi sertifikat pelatih Internasional ini, tentu kami pergunakan sebaik-baiknya untuk menggali banyak ilmu, agar bisa lebih meningkatkan prestasi pencak silat di Jawa Timur sampai ke dunia Internasional," ujar Edi.
Sertifikat ini dikeluarkan oleh Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa atau yang dikenal International Pencak Silat Federation (IPSF).
Baca Juga: Ratusan Sapi Dilaporkan Terserang Penyakit LSD, Bupati Jombang Berikan Bantuan Obat-obatan
Sertifikasi yang dilaksanakan ini, menurut Edi, baru pertama kali dilaksanakan dan diikuti 40 pelatih dari Indonesia dan 9 pelatih pencak silat dari luar negeri.
Antara lain, Belanda, Philipina, Laos, Kamboja, Thailand, Singapura, Brunei, Malaysia, dan Timor.
"Ini baru pertama kali ada sertifikasi pelatih internasional, di Jatim baru 3 orang. Tujuannya kalau semua pelatih pencak silat di semua negara paham akan peraturan maka cita-citq pencak silat ditandingkan di Olimpiade akan semakin dekat. Pencak silat Goes to Olimpiade," ujar Edi, Kamis (16/03).
Sementara itu Sekretaris Jenderal PB IPSI, Teddy Suratmadj menyatakan, sertifikasi pelatih pencak silat internasional terutama pula untuk menguatkan skill pelatih terkait perubahan peraturan pertandingan.
“Aturan baru itu dibuat, karena jika ingin silat dipertandingkan di Olimpiade, maka pertandingan harus menarik," katanya.
Pada peraturan pertandingan yang lama, terlalu banyak peraturan yang membuat wasit kerap menghentikan pertandingan. Dan hal itu jadi masalah besar ketika Pencak Silat di broadcast ke media elektronik secara live, karena penonton menjadi bosan dan airtime terbuang percuma.