Trenggalek, SEJAHTERA.CO - Minat peserta didik untuk mengenyam bangku pendidikan sekolah dasar di Kabupaten Trenggalek minim. Kondisi itu ditengarai lantaran banyak siswa memilih untuk bersekolah di sekolah swasta.
Tak mau kalah sama swasta, pemerintah setempat meluncurkan strategi anyar untuk menggaet minat peserta didik sekolah dasar.
Baca Juga: Masuk Best XI Of The Week, Pelatih Persik: Di Belakang Semua Bermain Baik
Kepala Dinas Pendidikan pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Trenggalek, Agus Setiyono mengatakan, strategi itu diantaranya adalah tidak menitikberatkan metode pembelajaran pada konsep akademik. Namun juga mengimbangi pola pendidikan karakter seperti lazimnya diterapkan oleh lembaga pendidikan swasta.
“Kita memaklumi bahwasanya ada tiga tujuan pendidikan. Diantaranya membangun kepribadian yang berkarakter, kemudian kemampuan dan kecerdasan, serta menguasai ilmu pengetahuan sehingga siswa memiliki keterampilan,” kata Agus.
Untuk menguatkan pendidikan karakter, Dikpora telah menerbitkan surat edaran ke sekolah – sekolah di bawah naungannya. Diantaranya aspek nasionalisme dengan memutar dan mendengarkan serta memahami lagu-lagu nasional kebangsaan di waktu tertentu. Selain aspek nasionalis, pendidikan karakter lewat pembelajaran agamis juga akan diperkuat. Misalnya dengan menambah jam pembelajaran agama dalam program Madin dan lain sebagainya.
“Kita juga canangkan Jumat Indah pada hari Jumat tertentu dengan melakukan gerakan kebersihan, tanam bunga, tanam pohon dan lain sebagainya. Kemudian Jumat ibadah, kegiatan – kegiatan seperti pengajian, mendengarkan ceramah keagamaan dan kegiatan lainnya,” imbuhnya.
Dengan strategi baru itu, Dikpora optimis sekolah dasar negeri di Trenggalek tak lagi dilanda permasalahan klasik diantaranya seperti kekurangan siswa. Pasalnya dari segi metode pembelajaran sama dengan yang dominan diterapkan sekolah swasta, namun secara efisiensi lebih dekat dengan domisili peserta didik. Sebab jumlah sekolah dasar negeri di Trenggalek mendominasi ketimbang sekolah swasta.
