Terkait dengan isu kesehatan utamanya stunting dan masih rendahnya tingkat pendidikan di masyarakat akan kami genjot dan maksimalkan untuk segera bisa terentaskan dari kedua masalah itu.
"Sudah saatnya seluruh perangkat daerah dan lintas sektor di Kabupaten Probolinggo bersatu dan bersinergi sehingga target pembangunan daerah terutama pengembangan kesejahteraan dan sumber daya manusia dapat dicapai sesuai dengan harapan bersama," ujarnya.
Mantan ketua karang taruna Kabupaten Probolinggo ini menegaskan dengan kondisi keuangan yang terbatas Pemkab Probolinggo tidak bisa kalau hanya bekerja sendiri-sendiri.
Baca Juga: Ratusan Anggota Banser Datangi Mapolres Trenggalek, Pertanyaan Progres Kasus Pelempar Peziarah
Program BUS PATAS akan mengintegrasikan seluruh data dan progres kerja yang telah dilakukan sehingga akan mudah dievaluasi dan dicarikan solusi jika menemukan kendala.
"Untuk itu kita harus mempunyai tekad, keyakinan, kekuatan serta motivasi yang tinggi dan bismillah akan tercapai," ungkapnya.
Baca Juga: Tenggelam di Sungai Brantas, Pencari Pasir Ditemukan di Kediri
Sementara Plt. Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko berharap adanya program BUS PATAS akan tercipta kondisi fokus kerja pada prioritas yang sudah ditetapkan, baik percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, stunting maupun masalah pendidikan.
"Paling tidak tahun 2023 ini sudah terlihat hasilnya dan untuk masalah pendidikan dan kemiskinan ini tidak mudah tapi dengan adanya percepatan melalui BUS PATAS semoga semuanya bisa teratasi," tuturnya. (adv/reb)