Pemerintahan

Menjadi Daya Tarik Anak Muda ke Bidang Pertanian, Hidroponik di Kota Kediri Semakin Berkembang

BURHAN
  • Sabtu, 25 Maret 2023 | 09:04
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar saat mengunjungi salah satu pertanian hidroponik di Kota Kediri (dok.Bayu/Memo) (Koran Memo)

Kediri, SEJAHTERA.CO - Pertanian dengan metode hidroponik di Kota Kediri terus berkembang dengan semakin banyaknya produk lokal yang mampu menembus swalayan modern. Hal ini membuktikan metode pertanian yang tidak menggunakan media tanah ini juga bisa menghasilkan dan bisa menjadi peluang untuk anak muda.

“Untuk anak muda, saya yakin dengan mengetahui proses produksi, aksesibilitas pasar, dan keuntungannya pasti tertarik. Saya yakin ini adalah suatu ladang usaha yang sangat potensial untuk dikembangkan oleh anak muda,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Mohammad Ridwan, Jumat (24/3).

Baca Juga: Berkah Ramadan, Jasa Cuci Karpet Sajadah Kebanjiran Order

Berdasarkan perhitungan kasar para petani hidroponik, keuntungan dari produk hidroponik cukup besar. Dari 1.000 lubang tanam dalam 40 hari masa tanam bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 2,5 juta. Sementara biaya operasionalnya hanya sekitar Rp 300 ribu untuk listrik, pupuk, dan bibit.

“Perawatan hingga 5.000 lubang tanam untuk anak muda bisa dikerjakan sendiri, karena sangat mudah juga bisa dilakukan sembari menekuni pekerjaan lain,” ujar Ridwan.

Pemerintah Kota Kediri juga terus memberikan dukungan untuk mengembangkan produk hidroponik. Yaitu dengan memberikan sertifikasi Prima 3 kepada Kohikari, sehingga bisa lebih mudah dalam menembus swalayan modern.

Baca Juga: Jumat Curhat, Kapolres Probolinggo Terjalin Sinergi

Sementara itu, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, permintaan akan produk hidroponik saat ini juga terus meningkat, seperti untuk swalayan modern dan pada car free day. Tidak bisa dipungkiri, pasar dari sayuran hidroponik ini memang lebih premium ketimbang sayuran yang ditanam dengan cara konvensional.

“Jelas kalau dijual di pasar biasa mungkin harganya akan kalah dengan sayur-mayur yang ditanam di tanah dalam jumlah yang besar dan banyak. Namun secara kualitas, tentu berbeda dan lebih higienis,” ungkapnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya