Peristiwa

Kasus Santri Gontor yang Meninggal, Kemenag Ponorogo Bentuk Tim Investigasi 

SEJAHTERA
  • Jumat, 9 September 2022 | 00:00

Ponorogo, sejahtera.co - Kasus penganiyaan santri Ponpes Darrusalam Gontor hingga tewas, membuat Kemenag Kabupaten Ponorogo ikut turun tangan dengan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki masalah tersebut

Hasilnya, tim investigasi Kemenag Kabupaten Ponorogo menemukan sebab musabab terjadinya tindakan penganiyaan santri Ponpes Darrusalam Gontor tersebut setelah kegiatan perkemahan Pramuka pada Kamis dan Jumat.

Temuan lainnya dari tim investigasi Kemenag Kabupaten Ponorogo, usai perkemahan santri Ponpes Darrusalam Gontor yang tewas ini mengembalikan alat Pramuka pada hari Minggu. Namun ketika dikroscek alat Pramuka ada yang kurang.

Kasie Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kabupaten Ponorogo, Ayyub Ahdiansyams mengatakan, lantaran korban menjabat sebagai ketua kelompok Pramuka, ia dianggap paling yang bertanggungjawab atas hilangnya barang barang Pramuka tersebut.

“Lalu terjadilah insiden penganiyaan, hingga korban meninggal di tempat kejadian,” beber Ayyub, Jumat (9/9/2022).

Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Ponorogo, Nurul Huda menjelaskan apa yang dilakukan santri Ponpes Darrusalam Gontor tersebut melanggar hukum.

Namun, dirinya membantah bahwa tindakan kekerasan tersebut sudah dilakukan secara sistematis.

Sebab dari hasil tim investigasi aturan yang berada di Ponpes Darusallam Gontor sama dengan kebanyakan ponpes lainnya. Pun, pihak ponpes juga tidak mentolerir adanya kekerasan sekecil apapun. 

"Kami dapatkan memang Ponpes Darrusalam Gontor menolak kekerasan agar tidak terjadi kekerasan santri dikeluarkan," kata Huda.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya