Sementara itu, pantauan koran ini kondisi pasar memang rawan kebakaran. Beberapa warga menuturkan, hampir semua lapak terbuat dari kayu dan bambu. Barang dagangan seperti plastik, baju dan barang rumah tangga lain banyak dijajakan di pasar.
Hal itu diperparah dengan banyaknya kabel bersliweran di lapak. Kabel-kabel itu dihubungkan ke lapak. Selain digunakan untuk penerangan juga untuk charge ponsel dan lain sebagainya.
Seperti diketahui sedikitnya 433 lapak di Pasar Kesamben, Kabupaten Blitar ludes terbakar. Kebakaran terjadi pada Minggu malam (27/11) sekitar pukul 20.15. Akibat kebakaran itu, kerugian ditaksir Rp 25 miliar lebih. (ziz)