Baca Juga: Penanganan Kasus Guru P3K Tulungagung Terkesan Lama
Para warga tersebut memang sebenarnya sering melakukan pladu saat dilakukan flushing dari 2 bendungan tersebut. Mereka menggunakan alat jaring manual dan memilih lokasi di tengah sungai brantas dengan harapan bisa mendapat ikan dengan mudah.
Sayangnya, mereka justru terjebak ditengah sungai lantaran kondisi air yang kencang dan mulai tinggi.
“Mereka yang terjebak ini sempat mengalami kehausan, kelaparan dan kelelahan karena berjam-jam berada di lokasi tersebut. Secara umum kondisinya baik,” ungkapnya.
Sedangkan untuk proses evakuasinya, jelas Guruh, Tim Search And Rescue (SAR) yakni Basarnas dibantu oleh warga sekitar untuk melakukan proses penyelamatan. Hal itu dikarenakan warga sekitar lebih memahami seluk beluk dan kontur sungai brantas.
Baca Juga: Ungkap 9 Kasus Curanmor, 11 Tersangka Diamankan
Dikarenakan arus sungai yang deras, petugas bahkan menggabungkan dua perahu karet menjadi satu. Beruntung puluhan korban di dua desa tersebut berhasil diselamatkan tanpa adanya korban jiwa.
Hanya saja dengan adanya kejadian ini, pihaknya meminta agar warga berhati-hati dan tidak menyeberangi sungai brantas selama proses flushing lantaran arusnya yang deras serta debit air yang meningkat bisa membahayakan warga.
“Kami himbau agar warga lebih baik menjauh, dari pinggir sungai dan mementingkan kesehatan dan keselamatannya saat mencari ikan, kondisi ini akan terus kita pantau,” pungkasnya.