Wisata

Unik, Musala Baitul Hajjar Tulungagung Memiliki Batu Peninggalan Zaman Kerajaan, Diyakini Sebagai Sajadah Mbah Nuryaman

SANTOSO
  • Selasa, 7 Maret 2023 | 08:43
Agus Sudirman menunjukkan batu yang dipercaya sebagai sajadah Wali Allah Mbah Nuryahman (isal/memo) (Koran Memo)

Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Langgar atau musala di Kelurahan Botoran, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung memiliki keunikan.

Baca Juga: Tenun Ikat Hingga Batik Tulis dengan Motif Khas Kota Kediri Dipajang di INACRAFT, Bunda Fey Berharap Pasar Perajin B

Pasalnya di dalam musala tersebut terdapat batu besar yang konon pernah dipindah, tetapi justru kembali lagi. Hal itulah yang menjadikan Langgar tersebut pada akhirnya dinamai musala Baitul Hajjar.

Lokasi Musala Baitul Hajjar sendiri bertempat di Kelurahan Botoran atau tepatnya berada di sebelah barat Pondok Pelem. Menuju musala tersebut, jemaah diharuskan melewati gang masuk ke utara yang mana di ujung gang tersebut terdapat tulisan Musala Baitul Hajjar.

Ketika tiba di depan musala tersebut, tidak banyak yang berbeda yang mana bangunannya sendiri masih sama layaknya tempat ibadah lain. Hanya saja saat memasuki bangunan tersebut, jemaah pasti akan terheran-heran atas adanya pagar yang ditutup dengan kain hijau pada bagian tempat imam.

Baca Juga: Ekskavasi Situs Pendem Berlanjut, Pemkot Batu Siapkan Anggaran Pembebasan Lahan Rp 299 Juta

“Di dalam pagar itu ada batu yang sudah ada sejak dulu, bahkan sejak musala ini dibangun, batu itu sudah ada di sana,” kata Takmir musala Baitul Hajjar, Agus Sudirman, Minggu (5/3).

Nama Baitul Hajjar sendiri diambil dari bahasa Arab yang apabila diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Rumah Batu. Penamaan tersebut tentunya merujuk adanya batu di dalam musala tersebut yang sudah lama ada di sana.

Agus sendiri mulai mengurus musala tersebut setelah ayahnya menyerahkan kepengurusannya kepada dirinya, beberapa waktu yang lalu. Menurutnya sejak musala tersebut dibangun, batu dengan lebar sekitar 50 centimeter dan panjang 150 centimeter itu sudah ada di tempat yang sama seperti saat ini yakni di tempat imam.
Konstruksi bangunan musala memang dibangun mengikuti letak dari batu tersebut.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya