Peristiwa

Kekeringan Meluas, 35 Desa di Kabupaten Trenggalek Krisis Air Bersih

SANTOSO
  • Senin, 30 Oktober 2023 | 23:40
Petugas saat menyuplai air bersih. (angga/memo)

 


Trenggalek, SEJAHTERA.COKekeringan di Kabupaten Trenggalek makin meluas. Tercatat saat ini ada sebanyak 35 desa di 12 kecamatan mengalami krisis air bersih. Kekeringan itu tak hanya di desa-desa di dataran tinggi, melainkan saat ini sudah merambah ke dataran rendah.

Baca Juga: Bakar Ketela, Rumah Warga Desa Selodono Ringinrejo Hangus Terbakar

Untuk menanggulangi krisis air bersih, pemerintah daerah setempat terus melakukan suplai air bersih secara berkala. 

“Selain kekeringan terjadi di daerah pegunungan, kekeringan juga sudah merambat hingga ke daerah dataran rendah. Seperti di Kecamatan Gandusari yaitu Desa Wonoanti,” kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono. 

Baca Juga: Harga Cabai Rawit Melejit, Warga Jombang Beralih Beli Cabai Kering

Untuk menanggulangi krisis air bersih itu, pihaknya terus melakukan suplai air bersih secara berkala dengan mengerahkan empat armada yang dimiliki. Pengiriman air bersih itu bakal dilakukan hingga musim hujan yang diperkirakan turun pada pertengahan November. Namun jika sampai November hujan belum turun, Triadi memastikan seluruh kecamatan di Trenggalek terdampak kekeringan

“Diharapkan, pada desa yang sudah mulai mengalami kekeringan segera mengirimkan surat ke kantor BPBD agar segera mendapat pengiriman air bersih. Karena pengiriman air bersih di lakukan jika sudah ada surat permintaan dari desa setempat,” imbuhnya. 

Baca Juga: BNNK Tulungagung Rehabilitasi 50 Pecandu Narkoba

Selain mengirimkan bantuan air bersih, petugas tengah mengupayakan bantuan sumur bor dari BNPB melalui Pemprov Jatim. Rencananya, bantuan sumur bor itu dialokasikan di 66 titik merujuk dampak kekeringan pada 2019 lalu. Dengan adanya sumur bor itu, pihaknya berharap kekeringan di Bumi Menak Sopal tak lagi terjadi bencana musiman saban kemarau. 

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya