Baca Juga: Srikandi Antarkan Kota Blitar Raih Prestasi Kearsipan Memuaskan
Dari sebatas ide, teknologi tepat guna penggoreng alen-alen itu pun jadi kenyataan. Ia pun mendapat hasil sepadan dengan jerih payahnya membuat alat itu. Satu unit alat penggoreng alen-alen dibanderol seharga Rp 30 juta.
Nilai itu menurutnya selaras dengan sistem kerja peralatan semi otomatis tersebut sehingga memudahkan produksi para pengusaha. “Dulu kapasitasnya 5 kilogram, sekarang sudah bisa 15 kilogram dalam satu kali penggorengan,” pungkasnya.
Baca Juga: Nilai Tanah Naik, Target PBB Kota Blitar Ikutan Naik
Karya Edy pun mendapat apresiasi banyak pihak. Meskipun bukan berasal dari lulusan sekolah dengan penjurusan khusus di bidang teknologi atau pun sejenisnya, dia bisa menciptakan sebuah karya yang dinilai memberikan banyak manfaat. Salah satunya adalah Santoso (59) pengusaha alen-alen yang sudah membuktikan alat ciptaan Edy.
“Saya pesan alat itu karena istri saya yang kesehariannya menggoreng alen-alen yang memerlukan tenaga ekstra karena harus mengaduk-aduk, sekarang kesehatannya sudah menurun dan tidak bisa bekerja terlalu berat,” kata Santoso.
Baca Juga: DLH Kota Malang Bakal Copot Kursi Jalan Besar Ijen
Warga Karangrejo itu menyebut, dengan alat penggoreng itu, dia bisa memproduksi alen-alen dalam jumlah banyak. Sebab berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, menjelang Ramadan hingga Idul Fitri terjadi peningkatan permintaan jajanan alen-alen.
Sebelum ada alat itu, produsen jajanan khas itu harus berjerih payah untuk memenuhi permintaan pasar. “Sebab penggorengan alen-alen harus terus diaduk agar kualitasnya bagus dan tidak kempes,” kata dia.
Baca Juga: Siswa SMKN 1 Nglegok Blitar Buat Motor Listrik, Kecepatan Tembus 100 Kilometer Perjam
