Trenggalek, SEJAHTERA.CO - Keberadaan terumbu karang di Pantai Mutiara Trenggalek terus diperbanyak dengan metode bioreeftek.
Pengembangan terumbu karang buatan dengan metode itu dinilai ramah lingkungan, sebab media tanam terumbu karang berasal dari alam yaitu batok kelapa.
âSaya senang pengembangan terumbu karang bioreeftek ini, dari namanya saja sudah bioreef. Jadi benar-benar dari bahan alami, yaitu dari batok kelapa,â kata Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin dalam kegiatan pengembangan terumbu karang bioreeftek di Pantai Mutiara Trenggalek, Rabu (8/2).
Keberadaan terumbu karang buatan yang ramah lingkungan itu dinilai penting bagi keseimbangan ekosistem laut karena tidak akan merusak karang lain.
ustru keberadaan terumbu karang ramah lingkungan itu bisa menjaga keseimbangan alam.
âEkosistem laut semakin baik. Beberapa periode terakhir ada fenomena bleeching di seluruh dunia. Karang-karang memutih karena pemanasan global,â imbuhnya.
Kondisi itu diperparah dengan ancaman perusakan alam yang dapat mengganggu keseimbangan alam.
Misalnya seperti ancaman penggunaan bom air, putas dan upaya-upaya eksploitasi lainnya yang dilarang atau tidak sesuai ketentuan. Untuk itu perlu upaya ekstra untuk menjaga kelestarian ekosistem laut.
âSaya tadi minta Bu Kadis, untuk meminta ke provinsi untuk dikasih buoy. Kawasan taman bawah laut bisa dikasih buoy agar tidak dilalui perahu bermesin besar. Kalau kelewatan arusnya kadang mengganggu ekosistem dibawahnya,â ujarnya.