"Termasuk kita lakukan pendalaman terkait motif pelaku, bagaimana hal tersebut bisa terjadi," beber Supriyadi.
Pihaknya juga tak menampik jika ada beberapa kasus pelecahan seksual akibat pelaku mengalaminya waktu kecil.
Baca Juga: Tanggul Sungai Konto Jebol, Air Meluber ke Jalan Penghubung Jombang - Kediri
Namun, ada juga sejumlah faktor lain seperti kelainan seksual serta pola asuh dari orang tuanya.
Ditambah dengan pengaruh konten dewasa yang ada di media social atau medsos. "Kalau saat ini kita tangani ada kelainan, serta pola asuh dari orang tuanya," imbuh Supriyadi.
Baca Juga: Ground Breaking PLTA Mentarang, Presiden Jokowi Berharap Pembangunan Cepat Selesai
Oleh sebab itu, dirinya menghimbau kepada orang tua untuk lebih waspada dalam mengawasi anak anaknya terlebih di masa pubertas.
Para korban juga harus berani membuka diri, agar kasus pelecahan maupun pencabulan tidak terulang kembali.
Baca Juga: Kontes Sinden Idola, Kembangkan Sinden Khas Kota Batu
"Kami ada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A), semua anak di Ponorogo sudah kita anggap sebagai anak kita sendiri," tandasnya.