Blitar, sejahtera.co - Serangan tuberkulosis atau TBC di Kabupaten Blitar patut diwaspadai, karena jumlah penderitanya mencapai ratusan orang dalam kurun waktu satu tahun.
Hal itu disampaikan oleh Subko Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar Eko Wahyudi.
Ia mengatakan sejak Januari hingga Desember ini ada setidaknya 769 warga yang dilaporkan menderita tuberkulosis.
"Terdeteksi ketika berobat ke fasilitas layanan kesehatan atau puskesmas," katanya, Senin (26/12/2022).
Temuan di lapangan, para penderita penyakit yang identik dengan nyeri dada ini sebagian besar dalah kelompok lanjut usia.
"Sampai saat ini ada 40 penderita yang meninggal. Ya karena terlambat penanganannya. Baru ke puskesmas atau ditangani ketika sudah parah. Intinya sudah kronis," katanya.
Eko menjelaskan, jumlah penderita tuberkulosis pada tahun 2022 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya pada angka 488 kasus dendan 25 pasien meninggal dunia.
"Masih bisa disembuhkan syaratnya rutin pengobatan. Karena untuk penyembuhan juga butuh waktu yang lama," katanya.
Dia menambahkan, kasus tuberculosis disebabkan karena bakteri, dan kondisi lingkungan yang kotor menjadi salah satu pemicunya.
