Kediri, SEJAHTERA.CO - Informasi adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak disikapi serius Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri. DKPP berharap peternak pribadi dan kelompok untuk waspada munculnya kembali PMK di Kabupaten Kediri.
Yang utama jaga kebersihan kandang, penyemprotan disinfektan dan periksa rutin ternak. DKPP tidak akan menutup pasar hewan. Namun periksa rutin kondisi hewan ternak setiap hari pasaran hewan. Setiap hewan ternak yang masuk pasar harus melalui pemeriksaan ketat.
Kepala DKPP Kabupaten Kediri drh Tutik Purwaningsih menyampaikan, tim kesehatan hewan DKPP melakukan pemeriksaan hewan ternak yang masuk pasar hewan di hari pasaran hewan. Mengingat di wilayah Jawa Timur ada daerah yang mulai muncul PMK.
“Kami periksa hewan ternak di pasar hewan, di peternakan pribadi dan kelompok. Tentu oleh tim petugas teknis pertenakan (PTP) DKPP di wilayah kecamatan di Kabupaten Kediri. Kami hanya jaga-jaga jangan sampai kasus PMK atau LSD muncul lagi di Kabupaten Kediri,†jelasnya.
Tutik menambahkan, populasi ternak di Kabupaten Kediri jumlahnya 220.000 lebih dan kondisi sehat. Selama akhir Oktober 2022 hingga akhir Januari 2023 tidak ditemukan ternak warga terpapar PMK dan LSD. Arus lalu lintas ternak dari luar daerah juga perlu diperhatikan setiap masuk pasar hewan.
“Karenanya peternak luar daerah yang akan kirim ternak ke Kabupaten Kediri harus kantongi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari DKPP. Ini untuk memastikan kondisi kesehatan hewan ternak benar-benar sehat,†jelasnya.
Tutik menegaskan, jika petugas menemukan kondisi tidak sehat pada ternak masuk ke pasar,maka petugas meminta untuk putar balik. Ini menjaga kondisi kesehatan hewan di Kabupaten Kediri. “Karenanya jaga kesehatan ternak dengan baik dan pendampingan penuh PTP DKPP Kabupaten Kediri,†tutpnya.(bak)
