Jombang, SEJAHTERA.CO - Penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali ditemukan di wilayah Kabupaten Jombang bagian utara Sungai Brantas, yakni di Kecamatan Plandaan dan Kecamatan Kabuh.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Jombang, Agus Susilo Sugioto. Menurutnya, sapi yang terpapar PMK adalah sapi yang baru dibeli dari luar Jombang.
Agus mengungkapkan, temuan PMK mayoritas pada sapi yang belum dilaksanakan vaksin. âJadi itu bukan sapi lama yang telah divaksin, melainkan sapi yang baru dibeli peternak,ââ katanya, Senin (6/2).
Agus menjelaskan, sampai kemarin total ada 37 ekor sapi yang masih sakit akibat terpapar PMK. Pihaknya juga sudah melakukan langkah-langkah penanganan, termasuk pemberian vaksin serta obat obatan. âLangkah pengobatan dan pencegahan serta sosialisasi edukasi terhadap peternak sudah kami lakukan,ââ tambahnya.
Untuk sebaran, menurut Agus mayoritas tersebar di wilayah utara Sungai Brantas dengan sebaran paling banyak di Kabuh dan Plandaan. Dari hasil tracing, sapi itu kebanyakan dibeli dari Bojonergoro dan Nganjuk. âKarena daerah itu banyak sapi yang tertular,ââ jelasnya
Kadisnak mengimbau masyarakat khususnya peternak tak perlu panik. Sebab, PMK yang sekarang ini tidak seganas PMK sebelumnya. âYang baru ini tidak seganas yang dulu, setelah diobati oleh teman-teman, sapi sudah sembuh,ââ katanya.
Saat ini, pihaknya juga terus melakukan vaksinasi sembari melakukan penandaan ear tag pada sapi. Penandaan tersebut dilakukan agar sapi sapi yang sudah divaksin terdata. âJadi ketika dijual diketahui bahwa sapi tersebut sudah divaksin,ââ pungkasnya. (st2/ag)