Pasalnya, kadar potential of hydogen (PH) atau tingkat keasaman pada air kolam yang dijadikan tempat budidaya itu harus benar-benar dijaga. Begitu juga suhu air, panas atau dinginnya kolam akan berpengaruh pada ikan.
Baca Juga: Tetapkan 5 Tersangka Kasus Petasan Ponggok, Satu Masih DPO
“Air untuk budidaya ikan itu harus ada standarnya, kalau tidak dijaga kestabilannya, ikan pasti akan jamuran, sehingga timbul penyakit moncong putih,” jelasnya.
Selain kondisi air, ungkap Lugu, asal usul pemilihan benih untuk budidaya ikan tentunya tidak kalah penting. Faktor genetik dari indukan ikan juga mempengaruhi keberlangsungan dalam proses budi daya ikan.
Baca Juga: Disertai Ancaman, Gadis Belia Disetubuhi
Hal itu nantinya mempengaruhi kualitas dari benih ikan itu sendiri yang mana apabila kualitasnya bagus, ikan tersebut akan tahan dengan penyakit. Terlebih lagi, beberapa wilayah di pulau Jawa juga ada yang tidak berani mengeluarkan benih ikan lantaran kondisinya yang terkena penyakit.M
Maka dari itu, untuk mengetahui penyebab keluhan dari para pembudidaya harus dilakukan investigasi.
Baca Juga: Ekskavasi Situs Candi Gedog Blitar, Temukan Struktur Pagar Keliling
“Kadang pembudidaya itu saat ditanya dapat benih dari mana, bilangnya cuma dapat dari teman dan tidak menjelaskan secara spesifik asal usulnya. Padahal beberapa wilayah ada yang dilarang untuk mengirim ikan hasil budi dayanya karena terkena penyakit,” pungkasnya.
Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor : Dhita Septiadarma
