Salah satunya program pembinaan kepribadian dengan menerapkan kurikulum pondok pesantren atau berbasis pondok pesantren terhadap warga binaan pemasyarakatan atau WBP.
Baca Juga: Relokasi Warga Terdampak Bencana Alam Tanah Retak di Ponorogo Butuh Waktu Lama
"Insyaallah kita akan melakukan MoU dengan pondok pesantren dan rumah tanfiz Qur'an, berkaitan dengan penerapan kurikulum pesantren ini," ungkap Hendra.
Hendra juga mengapresiasi Bupati Nganjuk nonaktif Novi Rahman Hidayat yang saat ini ikut berpartisipasi dalam rencana penerapan kurikulum pesantren terhadap para WBP ini.
"Peran Pak Novi sangat kami apresiasi, karena beliau mengajarkan ilmu pesantren terhadap sesama warga binaan. Santri Pak Novi hampir 200," tutur Hendra.
Baca Juga: Angin Kencang Mengancam Trenggalek, Ini Langkah yang Ditempuh BPBD
Sementara itu, Novi Rahman Hidayat kepada awak media mengatakan, saat ini dirinya didapuk sebagai guru ngaji oleh sesama rekan warga binaan.
Seraya mengutip hadist Nabi Muhammad SAW, Novi bertekad akan memberikan ilmunya yang didapat saat mondok di pesantren.
"Kita perkuat lagi salat berjamaah, salat sunah, mengaji, tafsir Qur'an, dan kitab-kitab lainnya," kata Mas Novi panggilan akrab Bupati Nganjuk nonaktif ini.
Editor : Muji Hartono
