Proses pemadamannya sendiri, jelas Saikul, dilakukan dengan cara manual yakni dengan memadamkan api menggunakan alat seadanya (digepyoki).
Pasalnya, lokasi kebakaran tersebut berada pada dataran tinggi, sehingga petugas damkar sendiri juga tidak bisa mencapai lokasi kebakaran.
Baca Juga: Salurkan 18 Ribu Liter Air Bersih untuk 400 KK di Ngawi
Bahkan pada proses pemadaman ini, petugas perhutani sendiri dibantu oleh aparat kepolisian Polsek Boyolangu, para pecinta alam, beberapa lembaga dan juga masyarakat setempat.
Beruntung api berhasil dipadamkan dan tidak sampai meluas hingga mendekati pemukiman warga.
"Kami berharap tidak ada bara api yang masih menyala, sehingga api tidak bisa mendekati pemukiman warga," jelasnya.
Baca Juga: Datangi Kantor DPRD Jombang, Buruh Minta UU Cipta Kerja Dicabut
Disinggung terkait penyebab kebakaran, Saikul mengungkapkan, berdasarkan informasi dari masyarakat setempat, diduga api berasal dari para pencari rumput yang sengaja membakar rerumputan pada lokasi tersebut.
Hal itu dimaksudkan agar rumput yang dibakar bisa tumbuh rumput muda saat memasuki musim penghujan nantinya.
Hanya saja, terdapat kemungkinan lainnya yakni adanya pemburu yang sengaja membakar lahan untuk menggiring buruannya agar mudah ditangkap.