Nasional

Banjir dan Longsor Melanda 8 Lokasi

SEJAHTERA
  • Selasa, 4 Oktober 2022 | 00:00

Tulungagung, sejahtera.co - Hujan dengan intensitas tinggi dalam 2 hari sebelumnya membuat beberapa wilayah di Tulungagung dilanda banjir hingga longsor. Pemerintah mulai melakukan penanganan terhadap wilayah yang terdampak banjir dan longsor tersebut awal pekan ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Robinson Nadeak mengatakan, beberapa daerah di Tulungagung sejak Minggu (2/10) sampai dengan Senin (3/10) dilanda bencana banjir dan longsor.

Untuk lokasi longsor Minggu terjadi di Kecamatan Pagerwojo, sedangkan Senin longsor kembali terjadi di 2 desa di Kecamatan Besuki, yakni Desa Tumplak (Arah menuju terowongan niyama), Desa Besuki dan di Kecamatan Tanggunggunung.

Sedangkan untuk bencana banjir terjadi di 3 desa di Kecamatan Campurdarat, yakni Desa Gamping, Ngentrong dan Campurdarat. “Ada juga satu desa di Kecamatan Besuki yaki Besole. Jadi total banjir ada empat titik, longsor ada empat titik,” kata Robinson Nadeak, Senin (3/10).

Peristiwa banjir dan longsor itu, jelas Robinson disebabkan lantaran hujan dengan intensitas tinggi yang membuat kawasan pegunungan menjadi rawan longsor. Sedangkan untuk penyebab banjir sendiri merupakan banjir ancar akibat luapan sungai setempat.

Selain akibat luapan sungai, banjir juga diakibatkan gundulnya hutan di wilayah Kecamatan Campurdarat dan Besuki. Hal itu membuat wilayah tersebut dilanda banjir disertai lumpur.

Terbukti jalanan di Desa Ngentrong yang dipenuhi endapan lumpur usai peristiwa banjir tersebut. “Kalau berbicara soal penyebab, itu banyak penyebabnya. Tetapi yang utama karena intensitas hujan yang tinggi,” jelasnya.

Robinson mengungkapkan, penanganan jangka pendek dilakukan dengan pemantauan serta pembersihan gorong-gorong yang tersumbat agar banjir cepat surut. Sedangkan untuk penanganan jangka panjang, dilakukan kerjasama antar instansi mulai dari BPBD, DLH maupun PU untuk melakukan reboisasi dan juga normalisasi gorong-gorong.

Kepala BPBD masih menghitung perkiraan kerugian yang dialami warga. “Sampai saat ini anggota kami masih terus di lapangan untuk melakukan pemantauan, dan belum ada update terbaru soal kerugian,” pungkasnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya