Baca Juga: Residivis Curanmor Kembali Beraksi, Incar Kos Sepi dan Motor Tak Dikunci Ganda
Alternatif itu ditawarkan karena pria yang hobi bermain sepakbola itu tidak ingin Indonesia gagal jadi tuan rumah, meskipun secara pribadi dia menolak kehadiran Timnas Israel ke Indonesia.
“Karena sepakbola dapat menyatukan bangsa dan memupuk semangat nasional. Akan tetapi kemanusiaan harus diatas segalanya,” imbuhnya.
Penolakan itu bukan tanpa sebab. Sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, ia akan terus sejalan dengan perjuangan Bung Karno (Soekarno) memerdekakan bangsa-bangsa, tidak terkecuali Palestina.
Baca Juga: Dua Pemuda Dianiaya saat Bangunkan Sahur
Secara diplomatik Indonesia dan Israel tidak terhubung. Dari sisi sejarah, mantan presiden pertama Indonesia itu pernah beberapa kali menolak bertanding dengan Israel baik gelaran olimpiade maupun kualifikasi piala dunia.
“Puncaknya Bung Karno menyelenggarakan GANEFO (Games Of New Emerging Forces) sebagai ajang silaturahmi dan konsolidasi perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika dan belahan lainnya yang masih dalam belenggu imperialisme kala itu,” ujarnya.
Baca Juga: Hujan Lebat Sebabkan Banjir di Sejumlah Titik, Wali Kota Kediri Cek Langsung Kondisi Saluran Air
Opsi yang ditawarkan Mas Ipin itu dinilai relevan karena mengutamakan aspek kemanusiaan, di sisi lain tidak mengorbankan prestasi dan reputasi sepakbola Indonesia. Mas Ipin berharap Indonesia tetap menjadi tuan rumah, namun disisi lain tidak mengesampingkan aspek-aspek lainnya.
“Sehingga dalam hal ini secara geopolitik Indonesia disegani. Karena memiliki konsistensi dalam bersikap, menjalankan amanah konstitusi dan sejarah perjuangan bangsa tanpa harus mengorbankan prestasi dan reputasi sepakbola Indonesia,” pungkasnya. (ase)
