“Kalau tahun ini ada dua opsi, bisa secara tunai dan ambil di Bank, atau bisa ambil langsung sembako, tetapi belinya tetap di e-Warong,” jelasnya.
Sedangkan nominal saldo yang diterima KPM, ungkap Wahiyd, diketahui masing-masing KPM mendapatkan saldo senilai Rp 200 ribu perbulannya. Diketahui apabila KPM melalukan penarikan saldo secara tunai, dipastikan tidak akan ada potongan, sehingga KPM murni mendapatkan uang senilai Rp 200 ribu. Maka dari itu, KPM diwajibkan untuk memeriksa atau menarik saldo hanya melalui Bank BNI agar tidak terkena potongan.
Baca Juga: Lama di Indonesia, Renan Silva Ingin Dinaturalisasi
Selain itu, pihaknya juga sudah menginstruksikan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) untuk membantu proses pencairan apabila ada KPM yang mengalami kendala. Hanya saja, pihaknya mewanti-wanti agar TKSK maupun petugas pendamping sosial lainnya agar tidak memungut biaya atau bahkan pengondisian saat membantu proses pencairan KPM apabila tidak ingin dijerat hukum.
“Kalau memeriksa saldonya di Bank lain memang bisa, tapi kena potongan, makanya harus lewat BNI. Proses pencairannya tidak boleh dikondisikan seperti menyuruh KPM beli di e-Warong, itu melanggar aturan,” pungkasnya.
Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor :
