“Berbudaya itu didasari dari banyaknya peninggalan sejarah. Kurang lebih 509 peninggalan sejarah, situs, arca,” kata bupati Kediri yang gemar mengendari vespa itu.
Baca Juga: Hujan Disertai Angin, Rusak Puluhan Bangunan Warga Sidorejo Ponggok Blitar
Meski demikian, lanjut Mas Dhito, tagline berbudaya ini tidak hanya ditujukan untuk peninggalan sejarah saja. Melainkan punya arti luas.
“Tidak hanya sekadar seni dan budaya,bukan. Ada juga budaya toleransi, budaya kerja, disiplin, dan sebagainya,” imbuh Mas Dhito.
Di sisi lain, ayah satu anak ini mengungkapkan dengan tagline baru ini pihaknya juga akan memutus ego-ego sektoral dengan membentuk tim lintas sektor.
Baca Juga: Tantang Dewa United, Persik Kediri Tanpa Pahabol
Tim ini nantinya ditugasi untuk memecahkan isu-isu pembangunan. Seperti persoalan sampah, stunting, infrastruktur, hingga pelayanan publik.
“Jadi saya minta tim lintas sektor yang ada di internal pemerintah kabupaten untuk memutus budaya-budaya ego sektoral,” tegasnya.
Baca Juga: Sebanyak 10 Ekor Sapi di Kabupaten Kediri Belum Sembuh LSD
Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri, Mohamad Solikin menambahkan supaya tagline baru ini bisa cepat tersebar menggantikan tagline Kediri Lagi, maka pihaknya akan melibatkan pemerintah desa.