Trenggalek, SEJAHTERA.CO - Puluhan kader Partai Nasdem mendatangi Kantor Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, Selasa (11/4). Kedatangan kader Partai Nasdem di Bumi Menak Sopal itu untuk memprotes terkait aksi penertiban baliho yang dinilai tidak sesuai mekanisme kesepakatan yang telah disepakati dalam sosialisasi bersama pengurus partai politik hingga organisasi masyarakat di Gedung Bhawarasa Trenggalek, Selasa (4/4).
Baca Juga: Perkembangan di Kota Kediri Semakin Pesat, Mas Abu Ingin Generasi Muda Hebat dan Saleh
Sekretaris DPD Partai Nasdem Trenggalek, Asmadi mengatakan, kesepakatan yang dilanggar Satpol PP adalah tidak memberitahukan sebelumnya kepada pengurus partai soal pencopotan baliho tersebut. Padahal dalam kesepakatan sebelumnya, pencopotan baliho didahului dengan pemberitahuan sehingga pengurus partai dapat mencopotnya secara mandiri.
“Kalau Satpol PP mau membredel gambar itu nanti memberitahu kepada pengurus partai supaya dilepas dulu, ternyata ini enggak Satpol PP langsung melepas. Padahal sebelumnya sudah ada kesepakatan bersama dengan seluruh pengurus partai politik di Bhawarasa,” kata Asmadi saat memprotes soal mekanisme pencopotan baliho yang dilakukan Satpol PP Trenggalek.
Selain soal mekanisme yang dilanggar, Asmadi menyebut pencopotan baliho yang dilakukan petugas penegak peraturan daerah itu dinilai terkesan diskriminatif. Sebab, menurutnya banyak baliho-baliho serupa di wilayah perkotaan yang belum ditertibkan. Dia menyebut penertiban baliho itu dilakukan setelah mendapatkan protes.
“Pertama kali yang dilepas itu punyanya Partai Nasdem, padahal yang di kota itu banyak yang dibiarkan setelah kami protes baru dilepas. Berarti ini diskriminatif, wanine mek neng Partai Nasdem,” imbuhnya.
Selain itu, Asmadi juga menyayangkan soal tindakan salah satu petugas Satpol PP yang dinilai tidak etis karena dinilai bertindak arogansi. Meskipun dalam kesempatan itu petugas penegak perda itu telah meminta maaf secara langsung kepada kader Partai Nasdem.