Peristiwa

Peringatan Cuaca Ekstrem di Jatim

SEJAHTERA
  • Senin, 13 Februari 2023 | 21:26
Petugas BPBD Jombang saat tunjukan pontesi angin kencang di web BMKG Sidoarjo. (tim/memo) (Koran Memo)

Jombang, SEJAHTERA.CO - Badan Meteoroligi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo merilis prakiraan cuaca ekstrem dan angin kencang di sejumlah wilayah Jawa Timur hingga 17 Februari 2023 mendatang.

Baca Juga :Pasutri Terduga Pelaku Curanmor Mengaku Sudah 30 Kali Beraksi


Terkait ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Jombang, menjelaskan ada beberapa faktor pendorong cuaca ekstrim, salah satunya badai La Nina di Samudra Pasifik.

Ditemui di ruang kerjanya Bambang Dwijo Pranowo Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Jombang menjelaskan terkait adanya cuaca yang estrim walaupun tidak ada badai, saat ini sedang masuk masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Dan ini sudah masuk kategori ekstrem.

Baca Juga :Ini Alasan Wali Kota Malang Buka Rumah Dinasnya untuk Warga

Dimana cuaca ekstrim antara lain adanya angin kencang, hujan deras, puting beliung, bisa jadi hujan es batu. Ini yang terkait dengan hidrometeorologi.

"Di Kabupaten Jombang yang paling berbahaya yaitu angin kencang, puting beliung, hujan deras, dan tanah longsor," katanya kepada wartawan, Senin (13/2).

Baca Juga : Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Aman


Bambang mengatakan untuk bencana banjir di Kabupaten Jombang memang sebagian besar banjir luapan. Jombang dilintangi satu daerah aliran sungai (DAS) besar dan enam sub DAS, sehingga wajar jika terjadi banjir.


Tapi menurutnya, koordinasi dan penanganan sudah dilakukan dengan pihak terkait lainnya, baik oleh Dinas PUPR Jombang, Dinas DLH, BBWS Brantas. "Pembuktiannya kemarin kita ada banjir luapan, tapi tidak lama sudah langsung surut," tambahnya.

Bambang menjelaskan, penanganan - penanganan, terutama normalisasi sungai sudah terus dilakukan sepanjang tahun. Di Kabupaten Jombang, 21 kecamatan merupakan titik rawan bencana karena cuaca ekstrim. Kalau sebelum masuk cuaca ekstrim, untuk angin kencang ada di wilayah Bandar Kedungmulyo dan Perak.

Baca Juga :Berdalih Balas Budi, Penjual Kopi Setubuhi Gadis Bawah Umur

"Kalau banjir kita punya dari hulu ke hilir, mulai Wonosalam, Bareng, Mojowarno, Mojoagung, Sumobito, dan Kesamben. Itu di selatan Brantas.Kalau di Utara Brantas mulai Kabuh, Marmoyo, Palndaan, Ploso, Kudu, Ngusikan, itu semua rawan banjir," ungkapnya.

Masih mengungkapkan, hujan ini puncaknya pada Februari, tapi diperkirakan akan berakhir pada pertengahan maret. "Kemarin sudah ada perkiraan dari BMKG itu HTH (hari tanpa hujan) di 2023 akan panjang. Tapi BPBD Jombang akan melihat rilis-rilis dari BMKG," paparnya.

Baca Juga :Liga 1 Indonesia, Pelatih Persik Kediri Optimis Hadapi Bali United

Masih Bambang, BPBD Jombang memiliki 30 desa tangguh bencana (Destana). Peringatan-peringatan dini sudah dilakukan per hari, minggu, dan bulan untuk masyarakat. Itu mitigasi non struktural. Hal lain termasuk personel dan peralatan sudah disiapkan.

"Harapannya agar kejadian angin kencang, puting beliing, cuaca ekstrim, dampaknya minimal bisa kita kurangi, terutama korban," pungkasnya. (st2)

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya