Setibanya di lokasi, mereka berusaha memadamkan api yang berkobar dan menghanguskan seluruh bagian bus hingga menyisakan kerangka saja.
Sekitar pukul 18.00 WIB, tiga warga setempat beserta satu anak datang ke lokasi bus terbakar dan menginformasikan jika dua anak berinisial S dan R yang membakar bus tersebut.
Bermula ketika S membeli korek api kau dan digunakan untuk bermain dengan R di lokasi yang sudah biasa mereka gunakan untuk bermain.
Belum ada informasi pasti siapa dari kedua bocah berusia 8 tahun itu yang lebih dulu memulai ide untuk membakar bus yang mereka anggap angker.
"Akhirnya kedua anak ini mengumpulkan sampah ke kaca lampu hias dan selanjutnya dibakar," kata Achmad Rochan.
Hanya dalam hitungan beberapa detik api pun membesar dan membakar setiap bagian busa yang sudah beberapa tahun tidak digunakan lagi itu.
Mengetahui api semakin membesar dan sulit dipadamkan, kedua anak yang masih ingusan itu pulang dan memberitahu kepada orang tuanya.
Tak lama kemudian orang tua pun mendatangi rumah AW, pemilik lahan. Dari situlah diketahui jika bus tersebut milik Paguyuban Kawulo Alit.
Saksi pun melaporkan kejadian ke pemiliknya. Tak lama kemudian para orangtua bersama pemilik bus melalui perwakilan keluarga menggelar mediasi.(Ziz)Â
