Menurutnya, alat bukti seperti visum sudah jelas dan ada sambilan saksi-saksi yang memberikan keterangan terkait kejadian tersebut. "Harapannya semoga pelaku cepat diamankan karena ini menyangkut trauma anak saya dan saya butuh keadilan sekali," tutupnya.
Mengenai kondisi Bunga, S menyampaikan, saat ini sering mengalami sakit-sakitan dan setiap malam sering tidak bisa tidur hingga pagi hari. Tak hanya itu, anaknya juga merasa ketakutan ketika ada orang yang mirip terduga pelaku ketika berkunjung ke ke rumahnya.
Ia juga mengaku bahwa dua anaknya bersama pegawainya pernah ditunjukkan video porno yang mana pemerannya adalah anak di bawah umur. "Saya sangat khawatir sekali karena setelah kejadian ini tubuh anak saya menjadi kurus," pungkasnya.
Baca Juga: Belajar Otodidak, Warga Wonojoyo Kembangkan Berbagai Jenis Ikan Hias
Sementara itu, Pengawas Yayasan Lembaga Perlindungan Anak (YLPA) Kota Kediri Hery Nurdianto menambahkan, walaupun kejadian telah dilaporkan oleh Unit PPA Satreskrim Polres Kediri Kota, namun pihak kepolisian terkesan sangat lamban dalam menangani perkaranya.
"Padahal buktinya yang diajukan sudah lengkap dan cukup untuk menindak pelaku," tandasnya.
Hery mengaku, ada hal yang menjadi perhatiannya adalah perlakuan terhadap orang tua bunga. Hal ini dikarenakan sebelumnya korban seharusnya dipertemukan dengan psikolog anak, namun korban bersama orang tuanya dibawa ke dokter spesialis gangguan jiwa di RS Bhayangkara Kota Kediri.
Baca Juga: Pedagang Pasar Durenan Mengeluh Sepi Pembeli, Pemda Berencana Kembalikan Pasar Hewan
Bahkan, hal tersebut dinilai memang aneh karena yang ditanyai bukan anaknya, malah orang tuanya disuruh bercerita kronologi kejadiannya.
"Saya berssma orang tua korban berharap agar terduga pelaku ditetapkan menjadi tersangka karena alat bukti sudah cukup, dan saksi juga ada," pungkasnya.
