Trenggalek, SEJAHTERA.CO - Besarnya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mitra kerja Komisi I DPRD Trenggalek mendapat sorotan.
Komisi I meminta OPD lebih teliti lagi dalam menganggarkan sehingga bisa terserap maksimal dan dapat dirasakan masyarakat.
Baca Juga: Patroli Blue Light Gabungan, Gagalkan Aksi Balap Liar
“PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) 2022 diinformasikan anggaran sangat ngepres, namun ternyata SILPA cukup banyak,” kata Ketua Komisi I DPRD Trenggalek, Alwi Burhanuddin saat menggelar rapat kerja bersama mitra kerja di Kantor DPRD Trenggalek, Selasa (14/3).
Untuk mengantisipasi itu, pihaknya meminta kepada eksekutif untuk lebih cermat dalam mengalokasikan anggaran agar tak terulang di anggaran tahun berikutnya. Penegasan itu disampaikan saat Komisi I DPRD Trenggalek menggelar rapat dengar pendapat bersama tujuh OPD yang menjadi mitra kerjanya.
Baca Juga: Budidaya Ikan Lele di Tulungagung Terserang Penyakit Moncong Putih
“Jadi hari ini rapat kerja Komisi I terkait evaluasi APBD tahun 2022 dan pendalaman pelaksanaan kegiatan APBD tahun 2023,” imbuhnya.
Dalam rapat itu, dia menyoroti sejumlah perencanaan yang kurang cermat menurut pandangan legislatif. Misalnya soal pengalokasian gaji untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sekitar Rp 70 miliar anggaran pemerintah daerah terserap untuk dialokasikan pembelanjaan tersebut.
Baca Juga: Musrenbang RKPD Kota Kediri Tahun 2024, Walikota Sampaikan 7 Prioritas Pembangunan
