Kemudian ada data pada stiker yang ditempel belum lengkap mulai dari nama hingga lokasi TPS.
Bahkan hingga permasalahan yang paling fatal yakni adanya kartu keluarga (KK) yang belum dicoklit tetapi justru sudah ditempel stiker. Serta stiker dititipkan kepada pihak lain yang berujung stiker tersebut belum ditempel hingga salah lokasi penempelan.
Baca Juga: Tersandung Kasus Hukum, Empat Pelajar Kerjakan Ujian Sekolah di Mapolres Trenggalek
Hal ini tentunya menjadi catatan pihaknya selaku pengawas untuk mengawasi jalannya proses pemilu. "Temuan itu sudah kami sampaikan ke KPU Tulungagung dan harus ditindak lanjuti. Maka dari itu kami meminta untuk dilakukan coklit ulang," ungkapnya.
Temuan masalah tersebut, jelas Endro, ditemukan setelah pihaknya rutin melakukan uji fakta selama masa coklit dengan cara memeriksa 10 KK di setiap desa selama setiap hari, hingga akhirnya menemukan permasalahan tersebut.
Prosedur semacam ini penting untuk dilakukan, mengingat apabila tidak ditindak lanjuti akan berdampak pada pelanggaran administrasi.
Baca Juga: Cegah Stunting, Pj Wali Kota Batu Wajibkan ASN jadi Orang Tua Asuh
Menurut Endro, perlu sekali dilakukan pengawasan baik ditingkat desa, kecamatan hingga pengawasan terhadap KPU Tulungagung itu sendiri. Mengingat meski tahapan coklit sudah selesai, hanya saja tahapan pemilu lainnya masih panjang, sehingga dimungkinkan juga kedepan akan ada permasalahan lagi yang hars ditindaklanjuti
"Tahapannya masih sangat panjang, kami minta kerja sama semua pihak baik dari masyarakat, mahasiswa, media atau siapapun untuk mengawasi proses tahapan pemilu agar tidak ada kendala di kemudian hari," pungkasnya.(sho)
