Blitar, SEJAHTERA.CO - Momen Ramadan benar-benar membuat atau mengerek harga kebutuhan makan naik. Kenaikannya kini tak mingguan tetapi harian.
Baca Juga: Pantau Jumlah UTTP, Pemerintah Kota Kediri Lakukan Pendataan ke Toko
Pantauan Koran Memo di sejumlah pasar, harga ayam pedaging sudah menyentuh angka 4. Jika sebelumnya harga masih Rp 36 ribu per kilogram, empat hari setelahnya naik menjadi Rp 40 ribu. Artinya dalam sehari naik Rp 1.000. "Iya dalam empat hari naik Rp 4 ribu. Sebelumnya Rp 36 ribu, berubah menjadi Rp 40 ribu," kata Musriah, pedagang ayam pedaging di Pasar Legi, Rabu (06/3).
Baca Juga: Tak Mampu Beli Baru, Bianglala Diserahkan Investor, Ini Kata Wali Kota Batu
Dia mengatakan kenaikan sudah diprediksi. Pasalnya dalam beberapa hari ini momen tahunan yakni Ramadan tiba. Konsumsi warga daging ayam meningkat. Biasanya daging ayam digunakan untuk menu utama megengan atau berkatan di musala atau masjid. Selain itu daging ayam digunakan menu berkatan untuk ater-ater ke sanak saudara dan tetangga.
Lha megengan kalau belum ada ayam kan belum lengkap. Ada telur ada pula daging ayam," katanya.
Baca Juga: Jalan Tol Segera Dibangun, Pj Wali Kota Kediri Zanariah Ajak Daerah Berkolaborasi
Dia menambahkan meski harga naik, persediaan atau kiriman dari para peternak tak ada kendala. Berapapun kebutuhan pedagang di pasar, para pengirim atau penyetor sudah siap. Ini karena Kabupaten Blitar selain banyak peternak ayam petelur juga dikenal gudangnya peternak ayam pedaging. Seperti di Kademangan, Sutojayan hingga Ponggok. Saat ini dalam sehari Musriah mampu menjual ayam pedaging 75 ekor sampai 100 ekor.
Baca Juga: Mantan Kades Trenggalek Tersangka Korupsi, Garong Duit Proyek Bareng Perangkat
Sementara itu kenaikan harga ayam juga terjadi di Pasar Pon dan Pasar Templek. Bukan hanya ayam pedaging ras, tetapi juga daging ayam kampung. Untuk ayam kampung rata-rata dijual Rp 50 ribu per kilogram.
