Terkait kenaikan angka inflasi, ungkap Heru, pada bulan Januari 2024 kemarin angka inflasi di Kabupaten Tulungagung hanya 2,42 persen saja.
Sedangkan pada bulan Februari 2024 kemarin, angka inflasi justru semakin melonjak naik menjadi 2,6 persen seiring naiknya harga bapok.
Baca Juga: Pantau Jumlah UTTP, Pemerintah Kota Kediri Lakukan Pendataan ke Toko
Kenaikan angka inflasi ini juga terjadi secara umum pada wilayah lain di Provinsi Jawa Timur (Jatim), Tulungagung bukan daerah tertinggi akibat kenaikan inflasi ini. Itu karena ada 10 kabupaten lain yang kenaikan inflasinya mencapai 3-5 persen.
“Kenaikan inflasi di Tulungagung masih wajar jika dibandingkan 10 wilayah lain di Provinsi Jatim yang saat ini sedang menjadi perhatian Pemprov Jatim,” ungkapnya.
Baca Juga: Apresiasi Pengabdian, Pj Wali Kota Kediri Serahkan 50 SK Pensiun PNS
Terkait upaya untuk menekan inflasi, Heru berencana menyelesaikan permasalahan yang menyebabkan terjadinya inflasi yakni kenaikan harga bapok. Termasuk gencar menggelar operasi pasar di sejumlah lokasi.
Meski sebenarnya upaya ini tidak bisa secara langsung menurunkan angka inflasi, tapi dia yakin operasi pasar bisa menahan laju inflasi di Tulungagung. Dengan begitu, inflasi yang terjadi di Tulungagung tidak terlalu melambung tinggi, sehingga stabilitas harga bisa tercapai.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri: Operasi Pasar Rencananya saat Ramadan
“Kami akan melakukan kegiatan operasi pasar lebih sering, termasuk gelontoran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) agar harganya lekas pulih,” pungkasnya.