Kesehatan

Kasus DBD di Kabupaten Tulungagung Capai Puluhan dalam 8 Bulan Terakhir

SEJAHTERA
  • Selasa, 21 Februari 2023 | 20:53
Proses pemberantasan nyamuk dengan cara fogging untuk menangani kasus DBD dan Chikungunya (isal/memo) (Koran Memo)

Baca Juga: Kendalikan Inflasi, Wali Kota Kediri Pimpin Koordinasi TPID

Menurut Didik, apabila pasien DBD hanya mengalami gejala seperti demam tinggi, mereka bisa ditangani hanya dengan mendatangi Fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yakni Puskesmas.

Hanya saja apabila kondisi pasien tersebut sudah parah, mereka harus segera ditangani oleh tenaga kesejatan di rumah sakit.

"Kalau pada musim hujan seperti ini, apabila ada anggota keluarga yang panas mendadak dan cukup tinggi, jangan ambil resiko dan segera periksakan ke fasilitas kesehatan (Faskes)," ungkapnya.

Baca Juga: Perkuat Tanggul, Cegah Banjir Susulan

Disinggung soal perbandingan kasus DBD tahun ini dengan tahun 2022, Didik menyebut jika berdasarkan data tahun 2022 dengan periode yang sama seperti tahun ini, kasus DBD saat ini justru cenderung menurun.

Pasalnya pada saat itu, selama delapan bulan awal temuan kasus DBD di Tulungagung justru mencapai 68 kasus. Meski menurun, pihaknya meminta masyarakat untuk waspada agar masyarakat tidak terkena DBD.

Baca Juga: Empat Ruko di Malang Hangus Dilalap Si Jago Merah

Maka dari itu, pihaknya menghimbau agar masyarakat terus melakukan PSN dan memastikan tidak adanya tempat yang bisa dijadikan tempat perkembangbiakan nyamuk.

Bahkan PSN harus dilakukan secara rutin minimal sekali dalam seminggu. Namun apabila ada indikasi penularan, pihaknta akan melakukan fogging di lokasi tersebut.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya