Untuk sekolah dasar di daerah terpencil yang siswanya terbatas, lanjut Ika, justru tidak mungkin dilakukan penutupan. Contohnya adalah Sekolah Dasar Negeri 3 Widoro di Kecamatan Gandusari.
Baca Juga: Usai Amankan Dokumen dan Aset Berharga, Istri Crazy Rich Diperiksa
Jika sekolah itu ditutup, maka anak-anak di daerah itu justru terancam putus sekolah karena harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk bisa mencapai sekolah dasar lain yang masih beroperasinya.
Untuk itu, dari hasil berbagai pertimbangan, melakukan regrouping bukanlah kebijakan yang tepat dengan berbagai pertimbangan salah satunya justru mengancam anak putus sekolah.
Baca Juga: Anomali Cuaca Berdampak pada Produksi Beras di Trenggalek Turun
Terlebih saat ini pemerintah setempat tengah berupaya meningkatkan indeks pembangunan manusia dengan gerakan kembali belajar bagi anak-anak tidak sekolah yang diperkirakan berjumlah hampir 9000 anak. Untuk merealisasikan itu, pemerintah menggandeng organisasi dunia, UNICEF.
“Sehingga walaupun siswanya 15 tidak mungkin regrouping karena keberadaan sekolah merupakan suatu bentuk layanan terhadap warga negara,” pungkasnya. (ase)
