Peristiwa

Dua Desa di Tulungagung ini Bak Kampung Mati, Ternyata Ini Penyebabnya

SEJAHTERA
  • Jumat, 14 Oktober 2022 | 00:00

Tulungagung, sejahtera.co - Dua desa di Kecamatan Tanggunggunung bak kampung mati setiap malam harinya. Pasalnya, dampak fenomena tanah bergerak yang terjadi di dua desa tersebut semakin meluas. 

Hal itu membuat sebanyak puluhan kepala keluarga (KK) di dua desa tersebut mengungsi ke tempat yang aman setiap malam hari.

Hal tersebut dikatakan Suyatmi (44) warga setempat yang rumahnya terdampak tanah bergerak. 

Fenomena tanah bergerak itu bermula saat pada hari Minggu (9/10) lalu, terjadi tanah longsor di lahan milik perhutani yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumahnya. 

Setelah peristiwa itu, mulai Senin (10/10) sekitar pukul 04.00 WIB, dia mendengar suara ledakan dari depan rumahnya usai melaksanakan sholat subuh. 

Saat diperiksa, rupanya lantai di teras rumahnya muncul retakan. Diketahui saat itu pula di rumah tetangganya juga terjadi kejadian serupa.

"Setelah sholat kok tiba-tiba denger suara 'duarr', pas saya periksa ternyata lantai sudah retak, dan semua tetangga juga keluar dan mengalami kejadian serupa," kata Suyatmi, Jumat (14/10).

Terjadinya fenomena itu, jelas Suyatmi, diduga lantaran hujan yang tidak berkesudahan sejak pagi hingga malam harinya. Ditambah dengan terjadinya tanah longsor di dekat rumahnya itu, membuat tanah disekitarnya menjadi bergerak.

 Menurut Suyatmi, dia sudah tinggal di kawasan tersebut selama 26 tahun. Namun kejadian seperti ini baru pertama kali ini terjadi. Meski sebenarnya pada tahun 2014 silam pernah terjadi longsor di lahan yang sama, hanya saja dampaknya tidak sampai menyebabkan tanah bergerak. Akibat fenomena ini, saat ini masyarakat setempat tidak berani berdiam diri di rumah saat malam hari, sehingga mereka memilih untuk mengungsi ditempat yang aman.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya