Trenggalek, SEJAHTERA.CO - Kabupaten Trenggalek kembali dilanda bencana alam tanah gerak. Ada tujuh desa di lima kecamatan terpantau terdapat titik tanah gerak baru terhitung Januari hingga awal Maret 2023.
Baca Juga: Kabur Setelah Kepergok Naik Pagar, Maling Tertangkap saat Sarapan Nasi Pecel
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun sejumlah bangunan rumah hingga jalan permukiman dilaporkan mengalami kerusakan.
Sekretaris BPBD Trenggalek, Tri Puspita Sari mengatakan, tujuh desa yang dilanda bencana tanah gerak baru itu meliputi Desa Gading dan Desa Nglinggis di Kecamatan Tugu, Desa Joho di Kecamatan Pule, Desa Terbis dan Manggis di Kecamatan Panggul. Selain itu Desa Nglebo di Kecamatan Suruh dan Desa Ngerdani di Kecamatan Dongko.
“Di Desa Gading ada dua titik, Desa Nglinggis satu titik. Kemudian 12 titik di Desa Joho, masing-masing satu titik di Desa Terbis dan Manggis. Kemudian yang baru pergerakan tanah gerak di Nglebo Kecamatan Suruh serta Desa Ngerdani,” kata Pipit sapaan akrabnya, Rabu (8/3).
Baca Juga: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Serahkan Pesawat Super Hercules
Pipit menjelaskan, di Desa Ngerdani ada sebanyak 14 kepala keluarga dari 41 jiwa terdampak. Bahkan tuju KK terpaksa mengungsi saat hujan turun. Sebab kondisinya bangunan mereka terbilang paling parah di lingkungan tersebut.
Selain mengalami keretakan pada dinding dan lantai rumah akibat pergerakan tanah, kondisi bangunan di sejumlah sisi juga mulai mengalami kemiringan.
“Titik itu menjadi fokus pengawasan, terutama saat musim hujan. Kepada masyarakat kami mengimbau untuk selalu waspada apabila terjadi tanda-tanda adanya tanah gerak agar selalu mencari tempat yang aman. Kami imbau juga tim reaksi cepat dan relawan BPBD di wilayahnya agar selalu memonitor sehingga ketika terjadi hal yang tidak diinginkan segera tertangani,” pungkasnya.
