Baca Juga: Hendak Dahului Truk, Pemotor Terseret 10 Meter di Trenggalek
Dengan begitu, mereka yang tidak menerima, pikirannya macam-macam. Ada yang menuduh pihak desa tidak adil, pilih kasih dan lainnya.
“Ya mesti pihak desa to yang mengusulkan dapat bantuan itu. Lha kalau tidak desa apa tahu orang di atas sana,” kata seorang ibu, Sabtu (3/2/2024).
“Kakak saya, suami istri bekerja, malah mendapat bantuan. Sementara saya dan (menunjuk nama-nama janda) tidak mendapatkan bantuan pangan beras,” katanya atau istilah warga ngroweng (ngedumel).
Baca Juga: Mobil Boks Adu Banteng Lawan Minibus di Tulungagung, Bayi 21 Hari Luka Ringan
Bahkan ada warga yang mestinya tidak layak mendapatkan bantuan, kali ini justru mendapat bantuan. Karena salah satu warga ini memiliki usaha yang cukup besar di desa.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Plosorejo, Kecamatan Gampengrejo, Drs Arif Siregar, SE, Ak, hanya tersenyum ketika diminta komentar tentang warganya yang “ngomel” karena tidak mendapat bantuan pangan beras.
Menurut Arif, nama-nama yang tertera pada undangan, bukan buatan desa. Desa tidak tahu apa-apa. “Desa hanya menerus undangan dari Bulog atau Bapanas,” katanya.
Baca Juga: Pengeroyokan Akibat Pengaruh Miras, Dua Pemuda Tulungagung Diringkus
“Tolong dicek di lampiran atau undangan yang dari Bulog dan Bapanas, itu sudah tertera nama-nama penerimanya. Jadi bukan dari desa,” jawab Arif.