Kediri, SEJAHTERA.CO - Maraknya penipuan berkedok investasi dan pinjaman online (pinjol) ilegal menjadi sorotan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. Hal ini diungkapkan saat menghadiri Koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Kota Kediri, Senin (6/3).
Berdasarkan pengamatannya, penipuan ini tidak hanya menyasar kalangan bawah, kalangan berpendidikan juga banyak yang menjadi korban.
Baca Juga: Mutasi Jabatan Polres Kediri, Wakapolres, Kasat Resnarkoba, Kasat Intelkam Bergeser
Kejadian ini harus menjadi perhatian untuk otoritas keuangan dan perbankan untuk lebih memberikan pemahaman dan pengertian yang lengkap kepada masyarakat.
“Banyak juga korban dari mereka yang berpendidikan tinggi atau golongan masyarakat menengah ke atas. Mereka ini memang tidak bisa dibodohi, tapi bisanya ditipu,” ujar pria yang akrab disapa Mas Abu ini.
Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh instansi keuangan agar meningkatkan sosialisasinya kepada masyarakat. Karena selain penipuan berkedok investasi, Mas Abu juga melihat masih kurangnya minat warga untuk meminjam di bank. Masyarakat malah lebih memilih untuk meminjam di bank titil.
Baca Juga: Dua Spesialis Jambret Malang Ditembak
Dia juga menyarankan agar perbankan tidak merumitkan persyaratan dan prosedur dalam mengajukan pinjaman. Sehingga masyarakat juga bisa lebih terbantu.
Sementara itu, Kepala OJK Kediri Bambang Suprianto mengaku siap untuk menjalankan arahan dari Walikota Kediri. Upaya pencegahan agar masyarakat tidak terjerumus penipuan berkedok investasi memang harus digalakkan.